Notification

×

Mimbar Bebas dalam Aliansi Fakda Melawan

Kamis, 29 Februari 2024 | 08.20 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-29T01:38:51Z

 LPM SKOLASTIK - Ratusan Massa aliansi mahasiswa Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Professor Saifuddin Zuhri (UINSAIZU) Purwokerto Raya menggelar aksi dengan membakar ban setelah hujan deras yang mengguyur halaman rektorat kampus mereda, pada Hari Rabu 28 Februari 2024


Aksi ini merupakan aksi ke 2 mengenai penolakan perpindahan mahasiswa ke gedung baru di Purbalingga yang bertujuan untuk mempertahankan kenyamanan dan kesejahteraan mahasiswa dalam pengaruh psikologinya. Bagi mahasiswa dakwah, penting untuk mempertahankan nilai-nilai sejarah yang dimiliki, karena Fakultas Dakwah menjadi salah satu embrio berdirinya kampus. 


Respon birokrat terhadap unjuk rasa tersebut adalah bahwa alasan memindahkan mahasiswa Fakultas Dakwah ke gedung baru di Purbalingga karena pihak kampus sudah menyediakan desain grand kampus dan fasilitas yang lebih memadai. 


Bapak Ridwan selaku pihak birokrat menyatakan jika pindahnya mahasiswa Fakultas Dakwah mulai diberlakukan untuk mahasiswa Tahun Ajaran 2024, namun sampai saat ini masih belum ada kesepakatan perjanjian hitam di atas putih untuk mahasiswa lama tetap dapat berada di kampus Purwokerto. 


Hal ini meresahkan bagi mahasiswa yang sudah berdomisili di Purwokerto baik pondok maupun kos dengan pembayaran penuh di awal selama jangka waktu yang sudah disepakati. 


Menurut informasi yang kami terima dari Yora Ahmad Alvaro selaku korlap unjuk rasa tersebut, pada awalnya massa ingin merangsek masuk ke gedung rektorat dengan meneriakkan tuntutan mereka. Namun dihalangi oleh staf dan satpam kepada mahasiswa.


Karena tidak berhasil merangsek masuk, massa aksi kemudian melakukan aksi mimbar bebas yang merupakan wujud kekecewaan mahasiswa terhadap birokrat karena tuntutan mereka tidak dapat dipenuhi. Pada aksi tersebut terdengar beberapa 5-6 kali letusan petasan yang dibunyikan.


Yora berharap "Agar permintaan ini dapat dikabulkan dan pihak kampus tidak menggunakan tindakan yang represif terhadap mahasiswa".***


Reporter : Laras

Editor : Ani Tasya