Foto: CNN Indonesia
LPM Skolastik - Dikutip dari MetroTvNews.com, setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh Internasional, atau yang dikenal sebagai May Day. Di Indonesia, peringatan ini bukan sekadar hari libur nasional, melainkan momen penting untuk merefleksikan perjuangan panjang para pekerja dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan mereka.
Tahun 2025 menjadi tahun yang istimewa dalam sejarah peringatan Hari Buruh di Indonesia. Dilansir dari Liputan6.com (27 April 2025), dua ratus ribu buruh diperkirakan akan berkumpul di Lapangan Monas, Jakarta, untuk menyuarakan aspirasi dan tuntutan mereka. Presiden Prabowo Subianto pun dijadwalkan hadir. Hal ini menandai adanya upaya keterlibatan langsung pemerintah dalam mendengarkan dan merespons tuntutan para pekerja, sebuah langkah yang belum pernah terjadi dalam lebih dari enam dekade terakhir.
Tuntutan yang disuarakan oleh para buruh mencerminkan kebutuhan mendesak akan perubahan dalam sistem ketenagakerjaan di Indonesia. Dalam laporan Kompas.com (28 April 2025), terdapat beberapa poin utama yang diangkat antara lain:
- Penghapusan sistem outsourcing, karena seringkali merugikan pekerja.
- Penetapan upah layak yang sesuai dengan kebutuhan hidup.
- Pembentukan Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK) untuk melindungi pekerja dari pemutusan hubungan kerja yang tidak adil.
- Pengesahan RUU Ketenagakerjaan baru yang benar-benar melindungi hak-hak buruh, bukan sekadar revisi dari Omnibus Law.
- Pengesahan RUU PPRT (Perlindungan Pekerja Rumah Tangga) sebagai wujud pengakuan dan perlindungan bagi PRT yang selama ini terabaikan.
- Pemberantasan korupsi dan pengesahan RUU Perampasan Aset untuk mengembalikan uang negara dan menjamin keadilan ekonomi.
Peringatan Hari Buruh tidak hanya menjadi seruan bagi para pekerja, namun juga panggilan bagi seluruh elemen bangsa, termasuk mahasiswa, untuk turut mengawal keadilan sosial dan hak asasi manusia. Mahasiswa, sebagai agen perubahan dan kelompok intelektual muda, memiliki peran penting sebagai jembatan antara rakyat dan negara, serta mendorong lahirnya kebijakan yang berpihak pada kepentingan publik. Melalui pemahaman yang mendalam tentang isu-isu ketenagakerjaan dan partisipasi aktif dalam diskusi, kita dapat turut berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif bagi masa depan dunia kerja di Indonesia.
Hari Buruh 2025 bukan hanya tentang memperingati sejarah perjuangan buruh, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih adil dan sejahtera bagi seluruh pekerja di Indonesia. Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk terus berjuang demi keadilan sosial dan kesejahteraan bersama.
Penulis: LPM Skolastik
Editor: LPM Skolastik